Ketua Dewan Pendidikan dan Badan Akreditasi Sekolah Nusa Tenggara
Timur, Simon Riwu Kaho mengatakan, kemolorotan serta kemunduran Ujian Nasional,
atau UN dari jadwal yang seharusnya telah mencipkatan pengaruh buruk bagi
psikologis siswa.
Menurut Simon, persiapan bahan UN seharusnya sudah dilakukan
paling lambat pada bulan Maret, sehingga pada bulan April tinggal disalurkan ke
sekolah-sekolah agar tidak terjadi keterlambatan.
Simon menjelaskan, kemoloran ini terjadi akbat perubahan sistem
yang pada awalnya dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah di
masing-masing Propinsi, Kabupaten dan Kota, namun saat ini telah digantikan
oleh Dirjen Perguruan Tinggi.
Dirinya mempertanyakan, kenapa percetakan bahan UN dilakukan
secara sentral, sedangkan sudah banyak percetakan di masing-masing propinsi
maupun Kabupaten dan Kota yang telah sesuai dengan standart cetak yang
ditentukan.
Oleh karena itu, Dia meminta agar menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia harus bertanggung jawab, dan bila perlu
mengundurkan diri karena telah gagal melaksanakan tugas, dan jangan melemparkan
kesalahan kepada bagian percetakan, sebab percetakan hanya melakukan pekerjaan
sesuai dengan yang diperintahkan dan kontrak kerja yang telah disepakati.
Simon juga mengharapkan agar kelalaian yang terjadi pada bahan UN
tidak disebabkan karena adanya kepentingan dari pihak-pihak tertentu, sehingga
pendidikan di negara ini yang menjadi korban politik dan bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar