Tim Pembela Demokrasi Indonesia, atau TPDI
mengingatkan Komisi Pemilihan Umum KPU Nusa Tenggara Timur agar netral dalam Pemilu Kepala Daerah, atau Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT masa jabatan
tahun 2013 hingga tahun 2018.
Pasalnya, TPDI telah temukan adanya indikasi dugaan Pilitik Uang yang
akan dilakukan oleh pasangan calon Gubernur agar dimenangkan dalam Pilkada Gubernur
yang akan digelar tanggal 18 Maret 2013 besok.
Anggota
TPDI NTT, Petrus Salestinus mengatakan, hal tersebut dilakukan TPDI terkait terjadinya pergeseran
politik uang dari rakyat ke penyelenggara.
Menurutnya, apabila pasangan calon gubernur menggunakan politik uang kepada masyarakat dalam Pilkada Gubernur yang digelar, masyarakat akan menerima uang tersebut namun belum tentu memilih, sehingga para calon akan menjadikan KPU sebagai sasaran akhir untuk menggelembungkan hasil suara yang didapat.
Menurutnya, apabila pasangan calon gubernur menggunakan politik uang kepada masyarakat dalam Pilkada Gubernur yang digelar, masyarakat akan menerima uang tersebut namun belum tentu memilih, sehingga para calon akan menjadikan KPU sebagai sasaran akhir untuk menggelembungkan hasil suara yang didapat.
Oleh karena itu, Salestinus menghimbau agar KPU NTT yang telah diberikan apresiasi oleh Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia, Gamawan Fauzi karena dinilai paling bersih
dalam penyelenggaraan Pilkada, dapat mempertahankan kepercayaan tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU NTT, Johanis Depa mengucapkan
terima kasih atas himbuan dan peringatan yang disampaikan telah disampaikan oleh TPDI.
Depa menjamin, pelaksanaan Pilkada Gubernur NTT, Pihaknya akan bekerja secara profesional, dan hasil Pilkada nantinya akan dilakukan secara
terbuka.
0 komentar:
Posting Komentar