Ternak Sapi Di NTT Mengalami Peningkatan

Rabu, 05 Juni 2013 | 19.33

Gubernur NTT Foto Bersama Menteri Muda Urusan Peternakan Timor Leste
Laporan Andi Ilham Sulabessy
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengatakan, sejak lima tahun lalu hingga saat ini, populasi ternak sapi di Nusa Tenggara Timur terus meningkat hingga mencapai sekitar 800 ribu ekor. Selain sapi,  ternak lain yang juga mengalami peningkatan adalah babi dan unggas.

Hal ini dikatakan Gubernur Frans Lebu Raya saat menerima kunjungan kerja Menteri Muda Urusan Peternakan Timor Leste, Ir. Valentino Parera, Rabu (5/6) di ruang kerja Gubernur.

Namun diakui Gubernur, yang menjadi hambatan dalam perkembangan ternak sapi di NTT selama ini berupa kekurangan bibit serta penyakit yang menyerang sapi seperti virus hocollera.

Untuk itu Gubernur mengajak Kementerian Peternakan Timor Leste untuk bekerjasama di bidang peternakan sapi sehingga dapat menguntungkan kedua wilayah.

Sementara itu, Menteri Muda Urusan Peternakan Timor Leste, Ir. Valentino Parera mengatakan, sejak tahun 2010, Negara Timor Leste sudah menjajaki kerjasama dengan Indonesia, terutama Propinsi NTT dalam bidang perdagangan ternak sapi.
Namun karena mendapat sorotan dari Direktorat Jendral Peternakan R I sehingga kerjasama itu dihentikan.

Akibat dihentikan kerjasama tersebut, saat ini masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara, ditengarai melakukan pengiriman sapi secara ilegal ke negara Timor Leste melalui Kecamatan Kobalima, kabupaten Belu sebanyak 400 ekor setiap bulan.

Sebaliknya, masyarakat di Negara Timor Leste juga melakukan pengiriman sapi secara ilegal ke NTT melalui Distrik Bobonaro Timor Leste sebanyak 600 ekor setiap bulan.

0 komentar:

ANTO PUNG

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : Copyright © 2011. RSK Kupang - Online News - All Rights Reserved
Template by RSK Kupang | Publisher :Yantho Gromang
Proudly powered by Blogger