Gubernur NTT Foto Bersama Menteri Muda Urusan Peternakan Timor Leste |
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya mengatakan, sejak
lima tahun lalu hingga saat ini,
populasi ternak sapi di Nusa Tenggara Timur terus meningkat hingga mencapai sekitar 800 ribu
ekor. Selain sapi, ternak
lain yang juga mengalami peningkatan adalah babi dan unggas.
Hal ini dikatakan Gubernur Frans Lebu Raya saat menerima kunjungan kerja
Menteri Muda Urusan Peternakan Timor Leste, Ir. Valentino Parera, Rabu (5/6) di ruang
kerja Gubernur.
Namun diakui Gubernur, yang menjadi hambatan dalam perkembangan ternak sapi di NTT selama ini berupa kekurangan bibit serta penyakit yang menyerang sapi seperti virus hocollera.
Untuk itu Gubernur mengajak Kementerian Peternakan Timor Leste untuk bekerjasama di bidang peternakan sapi sehingga dapat menguntungkan kedua wilayah.
Sementara itu, Menteri Muda Urusan Peternakan Timor Leste, Ir. Valentino Parera mengatakan, sejak tahun 2010, Negara Timor Leste sudah menjajaki kerjasama dengan Indonesia, terutama Propinsi NTT dalam bidang perdagangan ternak
sapi.
Namun karena mendapat sorotan dari Direktorat Jendral Peternakan R I sehingga kerjasama itu dihentikan.
Akibat dihentikan kerjasama tersebut, saat ini masyarakat di Kabupaten Timor Tengah
Selatan dan Timor Tengah
Utara, ditengarai melakukan pengiriman sapi secara
ilegal ke negara Timor Leste melalui Kecamatan Kobalima, kabupaten Belu
sebanyak 400 ekor setiap bulan.
0 komentar:
Posting Komentar